Home > Trend

Jangan Sering Melarang Anak, Biarkan Mereka Mengeksplorasi

Setiap kali anak mampu melakukan keterampilan baru, rasa percaya dirinya meningkat.
Jangan Larang Anak. Mengajak anak bermain mengembangkan kreativitasnya. Foto: Dok Republika.
Jangan Larang Anak. Mengajak anak bermain mengembangkan kreativitasnya. Foto: Dok Republika.

REPUBLIKA KIDS -- Hai Kids... Banyak orang tua yang melarang atau mengekang anak-anaknya ketika sedang melakukan sesuatu, seperti bermain. Padahal, usia dua tahun menjadi masa bagi anak-anak mengeksplorasi lebih luas lingkungannya. Orang tua hanya perlu memastikan anak bisa melakukannya karena akan berdampak pada kehidupannya di masa mendatang.

"Dua tahun pertama mulai eskplorasi. Ini bagian dari stimulasi. Keterampilan bertambah. Misalnya anak mulai belajar jalan, lari, loncat. Setiap kali dia mampu melakukan keterampilan baru, rasa percaya dirinya meningkat," ujar Psikolog anak dan keluarga, Dra. Ratih Ibrahim, MM di Jakarta, seperti dinukil dari Antara.

Hanya saja, menurut Ratih, kebutuhan anak mengeksplorasi sesuatu sering terbentur larangan orangtua, karena khawatir terjadi hal buruk pada anak. Misalnya, bermain di luar rumah misalnya.

BACA JUGA: Cara Mudah Temukan Passion dan Bakat pada Anak

Lalu bagaimana agar orang tua tak khawatir berlebihan dan berujung mengekang anak? "Pertama, pastikan aman. Kalau memang tak aman misalnya saat anak ingin memegang api, bilang 'Nak pegangnya dari jauh saja. Apinya panas, bahaya. Nanti tangannya terbakar'. Ini mengajarkan anak belajat hati-hati," papar Ratih.

Selanjutnya, pastikan orang tua terlibat dalam kegiatan anak. Keterlibatan orang tua pada kegiatan anak bisa memberikan makna bagi si anak dan ini bisa membuat dia percaya diri.

BACA JUGA: Apakah Anak Kembar Punya Sidik Jari yang Sama?

"Mengapa? Ini saya sebut moment of truth, momen yang akan menorehkan warna dalam hidup anak. Ini saat kunci dia masuk ruang eksplorasi yang lebih luas. Saat ayah dan bundanya ada, bisa memberikan makna pada si kecil, membuat dia percaya diri," jelas Ratih.

Lalu, pastikan juga anak siap. "Si kecil harus siap. Bukannya umur 7 bulan anak dipaksa jalan, anak belum siap. Orang tua juga perlu terlibat bersama si kecil, ditemenin," tutur dia.

.

Yuk ikuti informasi seputar berita-berita anak di Republika Kids. Ibu dan Bapak juga bisa perpartisipasi dengan mengirimkan dan kritik ke email kami: republikakids@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook Republika Kids.

× Image